Rabu, 07 November 2012

Renugan Kebaktian Syukur Pembabtisan


Dominick Alvaro Damanik
Minggu 4 Nopember 2012
Syalom. Pemberitaan firman Tuhan bagi kita saat ini saya bacakan dari Injil Matisu 5:13-14."Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Ayat ini merupakan ayat pembelajaran dan peneguhan kepada kita semua. Bahwa kita dipanggil lahir ke dunia ini menjadi saksi ni Tuhan yaitu menjadi garam dan terang. Atau dengan kata lain tujuan kita hidup kita adalah menjadi garam dan terang di sekitar kita. Bayangkan saudara kalau kita Gagal menjadi garam dan terang? Apa dampaknya? Boleh kita sebutkan seperti ini bagaikan makanan.
Pertama,Makanan akan menjadi tidak enak, tidak sedap aromanya. Kedua Makanan atau daging tidak dapat bertahan lama bila gagal menjadi garam. Dapat kita hubungkan waktu dulu orang tua bila ada daging, itu dapat diawetkan hingga berminggu-minggu bila dioleskan dengan garam. Sebab garam merupakan bahan pengawet dan pemberi bumbu masak yang berguna untuk makanan. Ketika gagal menimbulkan sakit penyakit. Ini dipraktekkan oleh Nabi Elisa dengan garam yang ditburi ke dalam air Yerikho, sehingga air itu menjadi sehat (2 raja 2:19-22). Itu berarti gagal menjadi garam berdampak kepada sakit penyakit. Ada sebuah tradisi di Israel sebelum bayi-bayi dibedung biasanya awalnya diolesi olesi dengan garam (Yeh 16:4). Di simalungun juga bila memandingkan anaknya, selalu di dalam air mandiain tu ditaburi garam. Ini dalam arti memberi kesehatan. Bahkan saya melihat aklau da orang meninggal juga dimasukkan garam ke dalam peti, saya kurang tahu apa makna itu. Tetapi bila Gagal menjadi garam berarti dampaknya dibuagn dan di injak. Tidak berarti tak berguna.
Demikian juga kata”terang” memiliki arti suka cita, berkat dan hidup. Dan dengan terang menunjukkan Kehadiran dan kasih Allah (Mzm 27:1). Bahkan disebut Allah itu adalah terang. Itu berarti gagal menjadi terang tidak akan memiliki suka cita berkat dan hidup. Dapat kita bandingkan bial dalam suassna gelap, atau dalam susaana melakukan perbautan kegelapan, pasti berdampak penderitaan, tidak ada suka cita. Karean itu Paulus “Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (Ef. 5:8).
Dri penjelasan ini nyata bagi kita bahwa peranan kita sebagai garam dan sebagai terang sangat berpengaruh sekali dalam hidup kita teramasuk di dalam keluarga kita. Karena itu Yesus memanggil murid-muridnya menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat.
Demikian juga dapat kita sebutkan :keluarga , orang tua, adalah :garam dan terang bagi anak-anak”. Pengaruh orang tua sangat nyata sekali dalam pertumbuhan dan karakter bagi keluarga. Saya permah memperhtiakan sebuah kelurga ketika itu sisuami sedangg sakit-sakitan , karena anak-anak melihat bapanya seperti itu, saat mereka bermain-main dnegna anak-anak yang lainnya mereka juga mempraktekkan ada berprilaku yang sakit, ada berprilaku sebagai dokter untuk megnobati. Demikian juga saya meliaht ada seorang orang tua, yng sifatnya sering-marah-marah kepada anak-anaknya dan termasuk kepda isgtrinya , dan itu juga terbawa-terwaba kepada anak-anaknya. Karena itu tepatlah ungkapan yang menyebtu: Lang daoh tubis humbani bonani”. Sikap –sikap yang diperlihatkan oleh orang tua baik atau tidak baik dapat menular kepada anak-anaknya.
Dan saat ini tentu dalam ucapan syukur kita ini, kedua orang tua juga diingatkan dan dipanggil menjadi garam dan terang, itu berarti peran dan pengaruh orang tua sangat menentukan dalam perkembangan anak-anak ni di kemudian hari. Untuk itu mari kita ingat tugas kita sebagai orang tua, bukan hanya memberi makanan dan minum, menyekolahkan anak kita, tetapi kita adalah pendeta, penginjil, guru bagi anak-anak kita.  Untuk mewartakan tentangn Kebakaikan dan kasih Tuhan kepda kelauarga. Demikian juga mejadi cntoh dan  teladan bagi kelaurga. Sebaliknyaa bila kita gagal menjadi garam dan terang bagi anak-anak kita, akan berdampak penderitaan dan kegalalan dalam hidup. De mikian juga kaepda kita semua mari di mana , dan bagaiamna pun situsi kita kita dipilih dianggaktt Tuhan menajdi alat yaitu menajdi garam dan terang. Selamat dan TUhan memberi kekuatan dan sukacaita kepada kedua orang tua; Menjadi Garam dan terang bagi anak-nya dan juga kepada kita semua. Amin.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar