Dominick Alvaro Damanik
Minggu 4 Nopember 2012
Syalom.
Pemberitaan firman Tuhan bagi kita saat ini saya bacakan dari Injil Matisu
5:13-14."Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu
adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.”
Ayat
ini merupakan ayat pembelajaran dan peneguhan kepada kita semua. Bahwa kita
dipanggil lahir ke dunia ini menjadi saksi ni Tuhan yaitu menjadi garam dan
terang. Atau dengan kata lain tujuan kita hidup kita adalah menjadi garam dan
terang di sekitar kita. Bayangkan saudara kalau kita Gagal menjadi garam dan
terang? Apa dampaknya? Boleh kita sebutkan seperti ini bagaikan makanan.
Pertama,Makanan
akan menjadi tidak enak, tidak sedap aromanya. Kedua Makanan atau daging tidak dapat
bertahan lama bila gagal menjadi garam. Dapat kita hubungkan waktu dulu orang
tua bila ada daging, itu dapat diawetkan hingga berminggu-minggu bila dioleskan
dengan garam. Sebab garam merupakan bahan pengawet dan pemberi bumbu masak yang
berguna untuk makanan. Ketika gagal menimbulkan sakit penyakit. Ini
dipraktekkan oleh Nabi Elisa dengan garam yang ditburi ke dalam air Yerikho,
sehingga air itu menjadi sehat (2 raja 2:19-22). Itu berarti gagal menjadi garam
berdampak kepada sakit penyakit. Ada sebuah tradisi di Israel sebelum bayi-bayi
dibedung biasanya awalnya diolesi olesi dengan garam (Yeh 16:4). Di simalungun
juga bila memandingkan anaknya, selalu di dalam air mandiain tu ditaburi garam.
Ini dalam arti memberi kesehatan. Bahkan saya melihat aklau da orang meninggal
juga dimasukkan garam ke dalam peti, saya kurang tahu apa makna itu. Tetapi
bila Gagal menjadi garam berarti dampaknya dibuagn dan di injak. Tidak berarti
tak berguna.
Demikian
juga kata”terang” memiliki arti suka cita, berkat dan hidup. Dan dengan terang
menunjukkan Kehadiran dan kasih Allah (Mzm 27:1). Bahkan disebut Allah itu
adalah terang. Itu berarti gagal menjadi terang tidak akan memiliki suka cita
berkat dan hidup. Dapat kita bandingkan bial dalam suassna gelap, atau dalam
susaana melakukan perbautan kegelapan, pasti berdampak penderitaan, tidak ada
suka cita. Karean itu Paulus “Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (Ef.
5:8).
Dri penjelasan
ini nyata bagi kita bahwa peranan kita sebagai garam dan sebagai terang sangat berpengaruh
sekali dalam hidup kita teramasuk di dalam keluarga kita. Karena itu Yesus memanggil
murid-muridnya menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat.
Demikian
juga dapat kita sebutkan :keluarga , orang tua, adalah :garam dan terang bagi
anak-anak”. Pengaruh orang tua sangat nyata sekali dalam pertumbuhan dan karakter
bagi keluarga. Saya permah memperhtiakan sebuah kelurga ketika itu sisuami
sedangg sakit-sakitan , karena anak-anak melihat bapanya seperti itu, saat
mereka bermain-main dnegna anak-anak yang lainnya mereka juga mempraktekkan ada
berprilaku yang sakit, ada berprilaku sebagai dokter untuk megnobati. Demikian
juga saya meliaht ada seorang orang tua, yng sifatnya sering-marah-marah kepada
anak-anaknya dan termasuk kepda isgtrinya , dan itu juga terbawa-terwaba kepada
anak-anaknya. Karena itu tepatlah ungkapan yang menyebtu: Lang daoh tubis
humbani bonani”. Sikap –sikap yang diperlihatkan oleh orang tua baik atau tidak
baik dapat menular kepada anak-anaknya.
Dan saat
ini tentu dalam ucapan syukur kita ini, kedua orang tua juga diingatkan dan dipanggil
menjadi garam dan terang, itu berarti peran dan pengaruh orang tua sangat
menentukan dalam perkembangan anak-anak ni di kemudian hari. Untuk itu mari
kita ingat tugas kita sebagai orang tua, bukan hanya memberi makanan dan minum,
menyekolahkan anak kita, tetapi kita adalah pendeta, penginjil, guru bagi
anak-anak kita. Untuk mewartakan
tentangn Kebakaikan dan kasih Tuhan kepda kelauarga. Demikian juga mejadi cntoh
dan teladan bagi kelaurga. Sebaliknyaa bila
kita gagal menjadi garam dan terang bagi anak-anak kita, akan berdampak
penderitaan dan kegalalan dalam hidup. De mikian juga kaepda kita semua mari di
mana , dan bagaiamna pun situsi kita kita dipilih dianggaktt Tuhan menajdi alat
yaitu menajdi garam dan terang. Selamat dan TUhan memberi kekuatan dan sukacaita
kepada kedua orang tua; Menjadi Garam dan terang bagi anak-nya dan juga kepada kita
semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar